Describe Some Foods From Internship Place #3


            1.      Nigiri Sushi


            Bahan :

-          100 gr Ikan salmon, iris tipis
-          120 gr Gohan (nasi jepang)
-          20 gr Wasabi paste
-          1 sdt Cuka
-          1 sdt Gula pasir
-          150 ml Air

Cara Membuat :

1.      Masak air, cuka dan gula pasir, kemudian campur dengan gohan
2.      Basahi tangan dengan air, lalu kepal gohan hingga berbentuk persegi panjang atau lonjong
3.      Ambil irisan salmon, beri sedikit wasabi disalah satu sisinya
4.      Tutup permukaan nasi dengan salmon, dan kepal kembali hingga gohan dan salmon menyatu. Sajikan

·         Rasa : Sedikit asam, manis dan juga pedas
·         Tekstur : Padat dan agak kenyal
·         Warna : Sangat cerah karena salmonnya berwarna orange terang
·         Sejarah :

      Nigiri sushi bermula dari ikan yang diawetkan dan disebut narezushi pada zaman Nara. Ikan ini diawetkan dengan garam dan disimpan dalam wadah bersama dengan nasi dalam waktu cukup lama sehingga ikan yang difermentasikan dengan asam laktat ini akan terasa masam. Proses fermentasi Naresushi sendiri memakan waktu yang cukup lama, 1 sampai 2 tahun lalu nasi yang telah hancur tidak bisa dimakan lagi sehingga yang tersisa adalah ikan yang telah diawetkan tadi. 

        Namun di zaman Edo, proses fermentasi dipercepat dengan menggunakan Oshisushi, sebuah perangkat yang mempercepat proses penekanan sehingga lahirlah alat yang bernama Sasamaki Sushi, dimana vinegar dicampurkan di Oshisushi lalu dibungkus dengan daun Sasa. Dengan adanya perangkat Sasamaki sushi di zaman Edo, lahirlah Nigiri Sushi seperti yang kita kenal sekarang ini, dimana nasi yang telah dicampur vinegar diberi topping ikan mentah. 

            2.      Kwetiau Goreng


            Bahan :

-          1 bungkus Kwetiau basah
-          2 butir Telur Ayam, kocok lepas
-          100 gr Sawi hijau, potong 4 cm
-          100 gr Tauge
-          100 gr Wortel, potong korek api
-          5 siung Bawang putih, cincang halus
-          3 sdm Kecap asin
-          2 sdm Kecap manis
-          2 sdm Kecap ikan
-          2 sdm Minyak wijen
-          3 sdm Saus tiram
-          1 sdt Garam
-          Minyak goreng untuk menumis

Cara Membuat :

1.      Panaskan minyak. Tumis bawang putih hingga harum
2.      Masukkan kocokan telur, aduk kasar. Lalu masukkan semua bumbu satu persatu dan aduk rata
3.      Masukkan sayuran, dan masak hingga agak layu. Kemudian tambahkan kwetiau. Aduk rata dan sajikan

·         Rasa : Sangat gurih karena perpaduan dari rasa asin dan manis
·         Tekstur : Sedikit berminyak, basah, kenyal dan juga renyah karena sayurannya
·         Warna : Dominan kecoklatan karena bumbu-bumbu yang digunakan
·         Sejarah :

       Kwetiau adalah sejenis mi Tionghoa berwarna putih yang terbuat dari beras. Di negara asalnya, kwetiau dikenal dengan nama char kway teow. Makanan ini pada mulanya adalah makanan yang dijual oleh para nelayan dan petani yang merangkap bekerja sebagai penjual makanan di malam hari. Konsumen dari makanan ini pun semula hanyalah para buruh. Mereka memandang char kway teow sebagai makanan yang menyenangkan. 

          Pada umumnya kwetiau identik dengan orang Tionghoa etnis Hokkian dan Tio Ciu. Di Indonesia, kwetia dibedakan atas kwetiau masakan etnis Hokkian dan kwetiau masakan etnis Tio Ciu. Kwetiau yang terkenal di kalangan Etnis Hokkian yang banyak berdiam di Sumatera adalah kwetiau medan yang memakai bakso ikan, lapchiong (sosis babi) dan telur bebek. Kwetiau yang terkenal di kalangan etnis Tio Ciu yang banyak berdiam di Kalimantan adalah kwetiau sapi yang memakai daging sapi beserta jeroannya seperti babat. Dalam perkembangannya muncul varian baru yang dikenal dengan sebutan kwetiau siram. Kwetiau Siram adalah jenis kwetiau yang berkuah, sering dimasak dengan daging babi ataupun sapi.

            3.      Capcay


Saus :

-          1 buah Bawang bombay, iris tipis
-          3 siung Bawang putih, cincang halus
-          1 sdm Tepung maizena
-          1 sdm Saus tiram
-          1 sdt Lada bubuk
-          1 sdt Gula pasir
-          1 sdt Penyedap rasa
-          1 sdt Garam
-          200 ml Air
-          Minyak goreng untuk menumis

           Bahan :

-          1 bauh Bunga kol, potong-potong
-          1 buah Brokoli, potong-potong
-          1 buah Sawi putih, potong 3 cm
-          1 buah Wortel, iris menyerong
-          5 buah Pokcoy, potong menjadi 2

Cara Membuat :

1.      Saus : Panaskan minyak. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan sedikit layu. Lalu tuang air dan tambahkan saus tiram, lada bubuk, gula pasir, penyedap rasa dan garam. Aduk rata. Terakhir, masukkan tepung maizena dan aduk hingga mengental
2.      Rebus semua sayuran satu persatu hingga matang
3.      Kemudian tata sayuran di atas piring, lalu tuangkan saus. Sajikan

·         Rasa : Gurih karena rasa dari sausnya
·         Tekstur : Berkuah kental dan sayurannya renyah
·         Warna : Perpaduan warnanya sangat bagus karena warna sayuran yang bervariasi
·         Sejarah :
            
          Capcay adalah dialek Hokkian yang berarti harfiah “aneka ragam sayur”. Capcay adalah nama hidangan khas Tionghoa yang khas karena dimasak dari banyak macam sayuran. Jumlah sayuran tidak tentu, namun banyak yang salah kaprah mengira bahwa capcai harus mengandung 10 macam sayuran karena secara harfiah adalah berarti “sepuluh sayur”. Cap di dalam dialek Hokkian juga berarti sepuluh dan Cay artinya sayur. 

        Cerita tentang asal usul cap cay memiliki banyak versi. Sehingga sulit untuk menentukan, kisah yang benar. Salah satunya menyebutkan bahwa capcay pertama kali dikenal di daratan Cina pada era Dinasty Qing (1644-1911). Capcay yang dikenal saat itu berupa potongan sayur-sayuran yang dicampur dengan jerohan hewan. 

         Versi lain mengatakan bahwa capcay adalah masakan kaum imigran Cina yang berkelana kemana-mana. Makanan yang dimasak hari itu adalah apa yang ditemuinya hari itu. Semua yang ditemukan hari itu dipotong-potong, kemudian dimasak menjadi satu. Kalau sayur yang ditemukan lebih banyak, maka capcay hari itu menjadi semakin mewah. Tapi di Cina sendiri, masakan ini tidak dikenal. Hanya di wilayah Taisan, yang mayoritas penduduknya pengelana dan kaum imigran. 

               Sementara versi yang populer di Amerika menceritakan bahwa kunjungan Li Hung Chang, duta besar Cina ke New York pada 29 Agustus 1896, menjadi latar belakang munculnya masakan capcay di Negeri Paman Sam itu. Dalam sebuah jamuan makan malam, Li Hung Chang menolak semua hidangan mewah. Ia pun menugaskan juru masak pribadinya untuk menyiapkan menu. Sang koki akhirnya menciptakan masakan yang bisa diterima oleh lidah Amerika dan Eropa. Hingga jadilah masakan capcay tersebut. 




Komentar

Postingan Populer