Describe Some Foods From Internship Place #8
1.
Tuna Nicoise Salad
Dressing
:
-
200
ml Salad oil
-
1/2
sdt Mustard
-
2
sdt Madu
-
50
ml Lemon juice
-
1/4
sdt Garam
-
1/4
sdt Lada bubuk
-
5
gr Parsley, cincang halus
Bahan
:
-
150
gr Kentang
-
50
gr Buncis, iris menyerong
-
70
gr Tuna kaleng
-
30
gr Tomat cherry, potong menjadi 2 bagian
Cara
Membuat :
1.
Dressing
: Campur semua bahan, kecuali salad oil dan aduk rata. Setelah itu tuang salad
oil sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga mengental. Jangan membuat
dressingnya pecah
2.
Panggang
kentang selama 35 menit atau hingga matang. Kemudian dinginkan, kupas dan
potong menjadi kotak-kotak kecil
3.
Selanjutnya
rebus buncis hingga matang
4.
Siapkan
wadah dan tata kentang, buncis, tuna, serta tomat cherry. Kemudian guyur dengan
dressing yang sudah dibuat sebelumnya. Sajikan
·
Rasa : Sangat fresh dan sedikit manis
karena tambahan madu di dressingnya
·
Tekstur : Padat dan agak berminyak
·
Warna : Memiliki perpaduan warna yang bagus
pada setiap condimentnya, tetapi lebih dominan warna kuning pucat dari
kentangnya
·
Sejarah :
Nicoise salad, la salada nissarda dalam dialek Nicard dari bahasa Occitan, adalah salad yang berasal dari kota Perancis, Nice. Salad ini secara tradisional terbuat dari tomat, telur rebus, zaitun Nicoise, ikan teri, dan diberi minyak zaitun. Salad ini telah populer di seluruh dunia sejak awal abad ke-20, dan telah dibuat dan didiskusikan oleh banyak koki terkenal. Delia Smith menyebutnya "salah satu kombinasi terbaik dari bahan salad yang pernah ditemukan" dan Gordon Ramsay mengatakan bahwa "salad ini pastilah salad musim panas terbaik dari semua salad."
Versi yang dikenal di Nice pada akhir abad ke-19 adalah kombinasi dasar dari tomat, teri dan minyak zaitun, yang digambarkan sebagai "makanan sederhana untuk orang miskin". Seiring waktu, bahan segar dan mentah lainnya ditambahkan ke salad seperti yang disajikan di Nice. Sebuah resep tahun 1903 oleh Henri Heyraud dalam sebuah buku berjudul La Cuisine à Nice menambahkan tomat, ikan teri, artichoke, minyak zaitun, paprika merah dan zaitun hitam, tetapi tidak termasuk tuna dan selada. Sausnya termasuk minyak zaitun, cuka, mustard, dan rempah-rempah.
2.
Ciabatta Vegetables Sandwich
Bahan
:
-
150
gr Ciabatta, belah menjadi 2 bagian
-
1
sdm Mayones
-
2
lembar Selada
-
20
gr Terong ungu, iris agak tebal
-
20
gr Zucchini, iris agak tebal
-
25
gr Bawang bombay, iris titpis
-
30
gr Paprika Merah, iris tipis
-
Garam
secukupnya
-
Lada
bubuk secukupnya
Cara
Membuat :
1.
Panaskan
griller. Tambahkan garam dan lada secukupnya ke semua condiment sandwich,
kecuali selada. Lalu grill hingga matang atau sampai sayuran sedikit layu
2.
Oleskan
salah satu sisi permukaan ciabatta dengan mayones
3.
Kemudian
beri selada di atas permukaan ciabatta dan susun semua sayuran dari terong
hingga paprika, lalu tutup lagi dengan potongan ciabatta lainnya. Sajikan
·
Rasa : Gurih, sedikit creamy dan rasa
panggangan mendominasi
·
Tekstur : Padat dan sedikit renyah dari
sayurannya
·
Warna : Tampak luar berwarna putih karena
ciabattanya, sedangkan dalamnya lebih berwarna karena macam-macam sayurannya
·
Sejarah :
Ciabatta dalam bahasa Itali berarti sepatu tua. Ciabatta pertama kali diproduksi pada tahun 1982 oleh Arnaldo Cavallari, yang menyebut roti ciabatta polesana setelah Polesine, daerah tempat dia tinggal. Resep tersebut kemudian dilisensikan oleh perusahaan Cavallari, Molini Adriesi, kepada pembuat roti di 11 negara pada tahun 1999. Cavallari dan pembuat roti lainnya di Italia prihatin dengan popularitas sandwich yang dibuat dari baguette yang diimpor dari Perancis yang dapat membahayakan bisnis mereka dan berusaha untuk menciptakan alternatif Italia yang dapat digunakan untuk membuat sandwich. Resep untuk ciabatta muncul setelah beberapa minggu mencoba variasi resep roti tradisional dan terdiri dari adonan basah yang lembut yang dibuat dengan tepung gluten yang tinggi. Variasi baru resep terus dikembangkan. Whabemeal ciabatta dikenal sebagai ciabatta integrale, dan ketika susu ditambahkan ke adonan, menjadi ciabatta al latte.
3.
Chocochips Cookies
Bahan
:
-
600
gr Tepung terigu
-
360
gr Butter
-
300
gr Icing sugar
-
250
gr Brown sugar
-
3
pcs Telur
-
60
ml Air
-
8
gr Baking powder
-
450
gr Chocochips
-
250
gr Kacang mede, cincang kasar
Cara
Membuat :
1.
Campurkan
butter, icing sugar dan brown sugar hingga lembut dan tercampur rata
2.
Kemudian
masukkan telur satu per satu sambil terus di aduk, lalu tuang air dan aduk rata
3.
Ayak
tepung dan baking powder, lalu masukkan sedikit demi sedikit ke dalam adonan. Aduk
rata
4.
Tambahkan
chocochips dan kacang mede. Aduk kembali
5.
Siapkan
loyang dan beri kertas roti. Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan kecil dan
tata di atas loyang. Lakukan hingga adonan habis
6.
Panggang
adonan selama ±25 menit dengan suhu 200°C sambil sesekali dicek. Setelah matang,
angkat dan sajikan
·
Rasa : Sangat manis, coklat dan kacang
medenya sangat terasa
·
Tekstur : Padat dan sangat renyah
·
Warna : Kecoklatan dan terdapat corak
cokelat tua dari chocochipsnya
·
Sejarah :
Cookies (jamak) dan cookie (tunggal) berasal dari bahasa Belanda yaitu “kokje” yang berarti “kue kecil”. Awal munculnya cookies diperkirakan pada abad ke-7 Masehi di Persia (sekarang Iran), yang merupakan salah satu negara pertama yang mengolah gula. Saat itu kue-kue yang mewah, dalam versi besar dan kecil dikenal baik di kerajaan Persia. Menurut sejarawan, gula pertama berasal dari dataran rendah Benggala atau tempat lain di Asia Tenggara. Gula menyebar ke Persia, kemudian ke Mediterania Timur. Adanya invasi Muslim di Spanyol, kemudian Perang Salib dan perdagangan rempah-rempah yang berkembang, maka teknik memasak dan bahan-bahan dari Saudi menyebar ke Eropa Utara. Sebelum mengenalkan kepada dunia luas, Belanda lebih dulu mengenalkan cookies kepada Amerika Serikat. Lalu kemudian Inggris dan Skotlandia menyusul pada abad 19. Di Inggris, cookies menjadi hidangan utama untuk menemani tradisi minum teh.
Cookies pertama tercipta karena ketidak sengajaan. Ketika itu seorang pembuat kue ingin membuat kue ulang tahun dalam ukuran besar. Sebelum dipanggang di oven, ia mencoba kuenya terlebih dahulu dengan mengambil sedikit adonannya untuk menguji suhunya. Adonan kecil ini ternyata menjadi kering dan rasanya pun tak kalah enak dengan kue yang biasa ia buat. Dan tanpa diduga, kue kecilnya bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama.
Komentar
Posting Komentar