Describe Some Foods From Internship Place #9

            1.      Laksa Singapore


            Bumbu Halus :

-          12 buah Cabe merah, buang bijinya
-          100 gr Ebi, rendam hingga lunak, haluskan
-          5 cm Jahe
-          10 butir Bawang merah
-          5 siung Bawang putih
-          1 sdt Terasi matang
-          4 cm Kunyit bakar
-          1 sdm Ketumbar butiran, sangrai

            Bahan :

-          5 sdm Minyak untuk menumis
-          4 cm Lengkuas, memarkan
-          2 batang Serai, ambil bagian putihnya, memarkan
-          10 lembar Daun jeruk purut
-          1/2 liter Santan
-          2 1/2 sdt Garam
-          1 sdt Gula pasir
-          600 gr Udang galah, kupas, sisakan ekornya
-          100 gr Tahu pong, potong segitiga, goreng
-          150 gr Daging ayam rebus, suwir-suwir
-          100 gr Fish cake siap pakai, iris tipis

Pelengkap :

-          150 gr Mie laksa, rendam hingga lemas, tiriskan
-          150 gr Toge, rebus sebentar, tiriskan
-          Jeruk nipis secukupnya
-          Daun kesum cincang untuk taburan

Cara Membuat :

1.      Panaskan minyak, tumis bumbu halus, lengkuas, serai dan daun jeruk hingga harum. Tambahkan santan, garam dan gula. Aduk dan didihkan
2.      Tambahkan udang, tahu, ayam dan fish cake, aduk. Masak hingga matang. Angkat
3.      Taruh mie laksa dan toge ke dalam mangkuk, lalu siram dengan kuah laksa. Tambahkan perasan jeruk dan taburan daun kesum. Sajikan hangat

·         Rasa : Sangat gurih, sedikit pedas dan kaya akan rempah-rempah
·         Tekstur : Berkuah dan cair
·         Warna : Kemerahan, hampir menyerupai tom yam
·         Sejarah :

             Laksa adalah mie berkuah gurih dan pedas, yang merupakan warisan kuliner budaya Peranakan campuran dari unsur China dan Melayu yang banyak ditemui di Indonesia, Malaysia dan Singapura.

             Asal-usul nama “laksa” tidak begitu jelas. Ada tiga teori mengenai penamaan laksa. Pertama, laksa berasal dari bahasa Hindi “lakhshah” merujuk pada jenis sohun. Kedua, kata “laksa” berasal dari kata China “sha la” (diucapkan “latsa” dalam bahasa Kantonis), yang berarti “pasir gurih” dikarenakan udang air tawar memberikan tekstur berpasir untuk sausnya. Sedangkan teori terkini adalah bahwa nama laksa berasal dari kata bahasa Hokkien yang berarti “kotor” dikarenakan penampilannya.

      2.      Beef Stroganoff


            Bahan :

-          600 gr Daging sapi sirloin, marinated dengan kecap inggris selama 1 jam
-          400 gr Jamur putih, potong menjadi 4 bagian, tumis dengan anggur dan mentega
-          1 sdt Mustard kering bubuk
-          1 sdt Gula pasir
-          1 sdt Minyak sayur
-          1 butir Bawang bombay, cincang halus
-          1/2 sdt Merica hitam bubuk
-          1/2 sdt Garam
-          2 sdt Saus tomat
-          4 sdt Tepung terigu
-          350 ml Kaldu sapi
-          80 ml Anggur putih atau dry vermouth
-          120 ml Krim asam
-          1 sdm Peterseli cincang

Cara Membuat :

1.      Campur mustard bubuk dan gula dengan 2 sdt air panas hingga berubah menjadi saus
2.      Olesi wajan dengan minyak dan panaskan hingga berasap. Tepuk-tepuk daging yang sudah direndam dengan tisu dapur agar kering, kemudian masak sampai kedua sisinya kecokelatan. Sisihkan
3.      Masak bawang bombay, jamur, merica bubuk dan garam sampai kecokelatan selama 5 menit. Tambahkan saus tomat dan tepung, lalu masak hingga sayur dan saus tercampur rata
4.      Tambahkan kaldu, anggur, dan saus mustard. Masak hingga saus mulai mengental
5.      Iris sirloin secara diagonal dengan ketebalan sekitar 7 mm. Tambahkan daging ke dalam saus dan masak hingga daging hangat
6.      Angkat wajan dari api dan biarkan hingga masakan berhenti mendidih. Tambahkan krim asam dan 1 sdm anggur. Hidangkan bersama hiasan peterseli

·         Rasa : Gurih dan sedikit asam
·         Tekstur : Padat dan sedikit kental dari kuahnya
·         Warna : Cokelat pekat, mirip dengan beef stew
·         Sejarah :

             Asal usul beef stroganoff sudah jelas dari Prancis, dan sebagian besar ahli kuliner, seperti Darra Goldstein penulis “A Taste of Russia” sepakat bahwa koki Prancis terkenal yang bekerja untuk pencinta makanan Count Pavel Stroganoff adalah orang yang berjasa membuat hidangan tersebut menjadi popular seperti saat ini. Sang koki memodifikasi masakan Prancis beef fricassee agar lebih sesuai dengan selera majikan Rusianya dengan menambahkan krim asam.

             Beef stroganoff telah popular sejak pertengahan abad ke-19, masuk ke dalam edisi perdana “kitab suci” kuliner prarevolusioner klasik Rusia yang bergengsi terbitan 1861, “A Gift to Young Housewives” (Hadiah bagi Ibu Rumah Tangga Muda), yang ditulis oleh Elena Molokhovets. Masakan ini juga masuk dalam L’Art Culinaire di tahun 1891, dan tak lama kemudian hadir di Larousse Gastronomique, di mana masakan ini bercokol sejak saat itu.

             Revolusi 1917 membuat kalangan ningrat Rusia, sekaligus tradisi mereka tersebar ke berbagai penjuru dunia. Beef stroganoff diadopsi oleh koki Tiongkok dengan menyingkirkan krim asam dari resep, membumbuinya, dan menghidangkannya di atas nasi. Dari sana, resep itu diekspor oleh prajurit Amerika pada 1940-an ke AS. Di negeri Paman Sam, masakan ini disajikan di atas mie telur. Sayangnya, resep ini agak dirusak oleh hasrat orang Amerika yang ingin menghemat waktu. Mereka mencampur resep tersebut dengan sup krim jamur kalengan dan saus tomat Heinz sebagai sausnya, yang tentu tak bisa menggantikan rasa orisinil yang kuat yang dihasilkan perpaduan krim asam, mustard, tomat, dan tumis jamur yang telah memenangkan hati Count Pavel.

      3.      Lapis Surabaya


            Bahan Lapisan Kuning :

-          100 gr Tepung terigu protein sedang
-          20 butir Kuning telur
-          200 gr Gula pasir
-          200 gr Butter
-          50 gr Margarine
-          1 sdt Vanili

Bahan Lapisan Cokelat :

-          40 gr Tepung terigu protein sedang
-          10 butir Kuning telur
-          100 gr Gula pasir
-          100 gr Butter
-          25 gr Margarine
-          10 gr Cokelat bubuk
-          1 sdm Pasta cokelat

Olesan :

-          Selai stroberi secukupnya

Cara Membuat :

1.      Panaskan oven dengan suhu 190°C
2.      Lapisan kuning : Kocok butter dan margarine hingga mengembang dan berwarna pucat. Sisihkan. Kemudian kocok telur dan gula hingga kaku dan mengembang. Tambahkan tepung dan vanili sambil diayak dan terus diaduk hingga rata. Lalu tuang adonan telur ke dalam kocokan mentega sedikit demi sedikit. Aduk rata. Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi margarine dan dialas kertas roti. Panggang selama ±20 menit atau sampai matang
3.      Lapisan cokelat : Kocok butter dan margarine hingga mengembang dan berwarna pucat. Sisihkan. Kemudian kocok telur dan gula hingga kaku dan mengembang. Tambahkan tepung dan cokelat bubuk sambil diayak, serta tambahkan pasta cokelat. Aduk hingga rata. Lalu tuang adonan telur ke dalam kocokan mentega sedikit demi sedikit. Aduk rata. Tuang adonan ke dalam loyang yang sudah diolesi margarine dan dialas kertas roti. Panggang selama ±20 menit atau sampai matang
4.      Ambil lapisan kuning pertama, olesi dengan selai stroberi. Lalu tumpuk dengan lapisan cokelat. Olesi lagi dengan selai stroberi, kemudian tumpuk lagi dengan lapisan kuning kedua. Padatkan. Iris kue sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. Sajikan

·         Rasa : Tidak terlalu manis, dominan rasa telur
·         Tekstur : Padat, tetapi lembut saat digigit
·         Warna : Kuning dan cokelat tua
·         Sejarah :

             Menurut sejarah, Lapis Surabaya tercatat sebagai warisan Hindia Belanda yang dikenal dengan nama Spekkoek. Di Belanda, irisan kue ini biasanya disajikan sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut dalam jamuan rijsttafel. Sejarah kue lapis ini tidak bisa dipisahkan dari penguasaan kolonialisme Belanda pada jaman penjajahan. Kue ini berkembang selama masa kolonial Belanda di Indonesia dan merupakan kue yang terinspirasi dari kue Belanda dengan menggunakan bahan lokal asli Indonesia. Kue lapis ini dibuat dari berbagai macam rempah-rempah yang memang sangat disukai oleh orang Eropa di antaranya kapulaga, kayu manis, cengkeh, serta adas manis sehingga rasanya sangat khas dan kaya akan aroma rempah. Dalam perkembangannya rasa Lapis Surabaya telah di sesuaikan dengan lidah dan citarasa Indonesia. 

Komentar

Postingan Populer