Local Food #3
1.
Palumara Ulu Juku’
Dalam bahasa Makassar, ulu juku' berarti kepala ikan. Sedangkan palumara mengacu pada makanan berkuah. Palumara adalah masakan khas Makassar, artinya bukan masakan khas Bugis, Pangkep, atau daerah-daerah Sulawesi Selatan lainnya. Sekalipun juga jamak disajikan dengan potongan daging ikan beserta tulangnya, tetapi yang paling populer adalah yang dibuat dari kepala ikan, khususnya kepala ikan kakap merah ukuran besar. Mungkin karena lemak dan tulang muda di bagian kepala ikan membuat kuahnya yang encer menjadi sedikit lengket-lengket.
Agak sulit melacak sejarah masakan palumara ini. Tetapi, rata-rata orang berusia lanjut di Makassar sudah mengenal masakan ini sejak mereka masih kecil. Dapat dipastikan, palumara bukanlah masakan kreasi baru.
Bahan – bahan :
- 1 kg kepala ikan kakap merah (sekitar 2-4 kepala ikan, dibelah dua)
Bumbu :
- 3 siung besar Bawang merah, rajang halus
- 2 siung besar Bawang putih, rajang halus
- 2 buah Tomat, potong-potong
- 2 batang Serai, potong-potong
- 2 cm Kunyit, haluskan
- 3 butir Kemiri, haluskan
- 30 gr Asam jawa
- 3 batang Daun bawang, iris kasar
- 1 lembar Daun kunyit, iris kasar
- 5 buah Cabai merah, iris kasar
- 10 buah Cabai rawit, iris kasar
- Garam dan gula pasir secukupnya
Cara membuat :
1.
Tumis bumbu yang dirajang dan ditumis dengan minyak atau margarine
2.
Masukkan kunyit halus, serai, daun bawang, dan daun
kunyit.
3.
Larutkan asam jawa dalam 50 ml air, campurkan ke dalam tumisan.
4.
Tambahkan air sekitar 1 liter, dan masak sampai mendidih.
5.
Masukkan kepala ikan dan masak hingga matang.
6.
Sajikan dengan sambal mangga.
2. Pisang
Epe
Buah pisang bisa disajikan dan disantap dalam berbagai macam bentuk penganan. Bisa disantap langsung atau diolah dulu dengan cara dibakar, direbus, hingga dibuat menjadi kolak. Di Kota Makassar, pisang diolah menjadi bentuk makanan yang disebut dengan Pisang Epe. Dalam bahasa lokal Makassar, kata epe memiliki arti jepit, dinamakan demikian karena proses pembuatannya pisang di epek atau dijepit dengan alat pres yang terbuat dari dua papan kayu.
Keberadaan pisang epe tak bisa dilepaskan dari sejarah Pantai Losari itu sendiri. Penjual pisang epe di Losari telah ada sejak tahun 70-an, bersamaan dengan meningkatnya keramaian di Pantai Losari. Padahal sebelumnya para pedagang dilarang berjualan di pantai. Bermula dari lima gerobak dorong, kini sudah ratusan gerobak dorong pisang epe yang bisa ditemui di pinggiran Pantai Losari. Bahkan dahulu Pantai Losari pernah dijuluki restoran pisang epe terpanjang di dunia.
Bahan-bahan :
Saus
Gula Merah :
Cara Membuat :
1.
Pipihkan pisang dengan cara menindihnya masing-masing dengan
talenan. Olesi kedua permukaan pisang dengan margarine.
2.
Panaskan wajan datar anti lengket. Panggang pisang di atasnya
hingga kecoklatan di kedua sisinya. Angkat dan sisihkan.
3.
Saus Gula Merah : Masak seluruh bahan saus hingga mendidih dan gula merah larut.
Angkat kemudian saring. Sisihkan.
4.
Tata pisang di atas piring saji. Siram dengan saus gula merah lalu
beri taburan kacang sangrai.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar