Describe Some Foods From Internship Place #7


            1.      Lumpia Semarang


            Bumbu Halus :

-          2 siung Bawang putih
-          1/2 sdt Merica
-          1/8 sdt Garam

Bahan :

-          10 lembar Kulit lumpia
-          200 gr Rebung muda, rebus dan potong korek api
-          100 gr Daging ayam, cincang
-          50 gr Udang, cincang
-          2 butir Telur, orak-arik
-          1/2 buah Bawang bombay, cincang
-          1 batang Daun bawang, iris tipis
-          1/2 sdm Saus tiram
-          1 sdm Kecap inggris
-          2 sdm Kecap manis
-          1 sdm Gula pasir
-          1 sdt Kaldu bubuk
-          Minyak goreng secukupnya

Perekat Kulit :

-          1/2 sdm Tepung terigu
-          2 sdm Air

Cara Membuat :

1.      Panaskan minyak, lalu tumis bawang bombay hingga layu. Kemudian masukkan bumbu halus dan tumis hingga matang dan harum
2.      Masukkan ayam dan udang. Aduk rata dan masak hingga berubah warna
3.      Masukkan rebung, saus tiram, kecap inggris, kecap manis, gula dan kaldu bubuk. Aduk rata
4.      Masukkan telur orak-arik. Masak hingga matang dan rebung setengah mengering. Lalu tambahkan irisan daun bawang. Aduk rata dan sisihkan
5.      Campur bahan perekat kulit. Ambil selembar kulit lumpia dan beri isian secukupnya. Lipat bagian kanan dan kirinya ke dalam, lalu gulung dan rekatkan ujungnya dengan perekat. Lakukan hingga isian habis
6.      Panaskan minyak. Goreng lumpia hingga berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Sajikan selagi hangat

·         Rasa : Gurih dan dominan rasa manis
·         Tekstur : Padat dan sangat renyah
·         Warna : Kuning kecoklatan
·         Sejarah :

           Lumpia hadir pertama kali pada abad ke 19 dan merupakan salah satu contoh perpaduan budaya asli Tiong Hoa – Jawa yang serasi dalam cita rasa. Semua bermula dari saat Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian, memutuskan untuk tinggal dan menetap di Semarang dengan membuka bisnis makanan khas Tiong Hoa berupa makanan pelengkap berisi daging babi dan rebung. Tjoa Thay Joe kemudian bertemu dengan Mbak Wasih, orang asli Jawa yang juga berjualan makanan yang hampir sama hanya saja rasanya lebih manis dan berisi kentang juga udang. 

          Seiring waktu bejalan, mereka bukannya bermusuhan, malah saling jatuh cinta dan kemudian menikah. Bisnis yang dijalankan pun akhirnya dilebur menjadi satu dengan sentuhan-sentuhan perubahan yang malah makin melengkapi kesempurnaan rasa makanan lintas budaya Tiong Hoa – Jawa. Isi dari kulit lumpia diubah menjadi ayam atau udang yang dicampur dengan rebung serta dibungkus dengan kulit lumpia. Keunggulannya adalah udang dan telurnya yang tidak amis, rebungnya juga manis, serta kulit lumia yang renyah jika digoreng. 

      2.      Eclair


            Bahan Custard Cream :

-          500 ml Fresh milk
-          75 gr Gula pasir
-          60 gr Tepung terigu
-          150 gr Kuning telur

Bahan :

-          300 gr Butter
-          530 ml Air
-          210 gr Tepung terigu protein rendah
-          90 gr Tepung terigu protein tinggi
-          6 gr Susu bubuk
-          480 gr Telur

Celupan :

-          500 gr Cokelat batang, lelehkan

Cara Membuat :

1.      Custard : Sabayon kuning telur dan gula hingga larut, tambahkan tepung dan aduk rata. Kemudian panaskan fresh milk tapi jangan sampai mendidih, lalu tuang ke dalam campuran telur. Masak lagi hingga mengental sambil terus diaduk. Angkat dan dinginkan
2.      Didihkan air dan butter, lalu tambahkan semua bahan kering. Aduk hingga rata dan padat. Angkat dan dinginkan.
3.      Tambahkan telur sedikit demi sedikit. Lalu aduk menggunakan mixer hingga adonan tampak lembut dan mengkilat
4.      Siapkan loyang, lalu masukkan adonan ke dalam piping bag. Kemudian cetak adonan seperti garis memanjang ± 10 cm. Lakukan hingga adonan habis
5.      Panggang adonan dengan suhu 250°C selama 15-20 menit atau hingga matang. Angkat dan dinginkan
6.      Masukkan custard ke dalam piping bag, lalu lubangi salah satu ujung eclair dan semprotkan custard ke dalamnya
7.      Celupkan permukaan eclair ke dalam lelehan cokelat. Sajikan

·         Rasa : Sangat manis dan gurih
·         Tekstur : Kulitnya padat, krimnya sangat kental dan lembut
·         Warna : Kecoklatan pada bagian luarnya, sedangkan dalamnya berwarna kuning pucat
·         Sejarah :

            Menurut ensiklopedia sejarah kuliner Larousse Gastronomique, eclair merupakan salah satu produk evolusi makanan. Menurut catatan pastry chef ternama Antonin Careme (1784-1833) sudah membuat eclair. Nama “eclair” dalam bahasa Prancis berarti kilat atau secepat kilat. Ada yang bilang karena kue ini selalu dimakan sekejap karena rasanya enak. Namun, bisa jadi karena lapisan permukaan eclair mengilat karena icing atau cokelat yang dioleskan. 

            Sumber lain mengatakan bahwa eclair dibuat pada tahun 1885. Saat itu orang-orang sibuk bekerja dan mereka menginginkan kue yang praktis dan cepat disantap, tak memerlukan sendok dan garpu. Jadi dibuatlah eclair yang bisa dimakan dengan tangan. 

      3.      Coleslaw


            Bahan Saus :

-          100 gr Mayones
-          50 gr Yoghurt plain
-          1/4 sdt Lada bubuk
-          1/2 sdt Garam

Bahan :

-          100 gr Kol merah, iris halus
-          100 gr Wortel, parut
-          50 gr Bawang bombay, iris tipis

Taburan :

-          Kismis secukupnya

Cara Membuat :

1.      Saus : Campur semua bahan menjadi satu. Aduk rata dan sisihkan
2.      Masukkan kol merah, wortel dan bawang bombay ke dalam wadah. Lalu tambahkan saus dan aduk hingga rata
3.      Siapkan wadah, tata salad dan beri taburan kismis. Sajikan

·         Rasa : Sangat creamy dan fresh
·         Tekstur : Renyah dan sedikit kental dari sausnya
·         Warna : Karena bahannya bervariasi, perpaduan warnanya pun sangat bagus
·         Sejarah :

          Istilah "coleslaw" muncul pada abad ke-18 sebagai suatu istilah Belanda "koolsla" ("kool" dalam bahasa Belanda terdengar seperti "cole") yang berarti "salad kubis." Bagian "cole" dari kata tersebut berasal dari bahasa Latin colis, yang berarti "kubis." Buku resep tahun 1770 The Sensible Cook : Dutch Foodways in Old and New World berisi resep yang dikaitkan dengan pemilik perusahaan induk Belanda yang mencampur irisan tipis kubis dengan mentega cair, cuka, dan minyak. 

            Menurut The Joy of Cooking (1997), kubis mentah adalah satu-satunya bahan yang sepenuhnya konsisten dalam coleslaw, jenis kubis, saus, dan bahan-bahan tambahan sangat bervariasi. Vinaigrette, mayonnaise, dan dressing berbasis krim asam semuanya termasuk. Bacon, wortel, paprika, nanas, acar, bawang, dan rempah-rempah secara spesifik disebutkan sebagai bahan tambahan. Di Amerika, coleslaw dianggap sama dengan kedatangan dan penciptaan mayones pada abad ke-18, tetapi banyak coleslaw internasional tidak mengandung mayones atau bahkan kubis. Coleslaw dapat berupa campuran renyah sayuran juliene yang dicampur dengan vinaigrette atau sayuran parut dengan yogurt Yunani tanpa lemak yang dikombinasikan dengan rempah-rempah. 


Komentar

Postingan Populer