Describe Some Foods From Internship Place #11


            1.      Nasi Goreng Yang Chow


            Bahan :

-          600gr Nasi putih
-          100gr Dada ayam, potong dadu
-          5 butir Telur, kocok lepas
-          30gr Kacang polong
-          30gr Wortel
-          30gr Jagung manis
-          1 batang Daun bawang, iris tipis
-          2 siung Bawang putih, cincang halus
-          1 sdt Garam
-          2 sdt Penyedap rasa
-          1/2 sdt Lada bubuk
-          1 sdm Minyak wijen
-          Minyak goreng secukupnya

            Cara Membuat :

1.      Rebus kacang polong, wortel dan jagung, lalu tiriskan
2.      Panaskan minyak. Tumis bawang putih hingga harum. Kemudian masukkan ayam. Masak hingga matang.
3.      Tuang kocokan telur, aduk rata. Lalu masukkan nasi. Tambahkan garam, penyedap, lada, sayuran dan juga minyak wijen. Aduk hingga rata
4.      Terakhir masukkan daun bawang. Angkat dan sajikan.

·         Rasa : Sangat gurih dan minyak wijennya sangat terasa
·         Tekstur : Padat dan sedikit berminyak
·         Warna : Putih kekuningan dan sedikit pucat
·         Sejarah :

             Nasi goreng ternyata sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, yakni sekitar tahun 4000 SM. Makanan ini tidak berasal dari Indonesia, melainkan sebagai makanan tradisional masyarakat Tionghoa. 

           Ide memasak nasi goreng dimulai dari kebiasaan masyarakat Tionghoa yang tidak suka dengan makanan yang sudah dingin. Oleh sebab itu, mereka mencoba untuk memasak kembali nasi yang sudah dingin. Agar lebih enak, mereka memasukkan bumbu-bumbu sewaktu memasaknya. Tidak disangka, ternyata nasi goreng yang dibuat sangat digemari masyarakat Tionghoa. 

             Karena rasanya yang lezat, resep masakan nasi goreng pun tersebar, mereka pun dapat memanfaatkan nasi yang sudah dingin. Dengan adanya ide membuat nasi goreng, pemborosan beraspun saat itu sudah ada solusinya. 

      2.      Gado-gado


            Bahan Saus Kacang :

-          2 buah Cabe rawit
-          1 buah Cabe merah
-          2 sdt Gula merah
-          1/4  sdt Terasi bakar
-          1/2 sdm Air asam jawa
-          1/2 sdt Garam
-          100 gram Kacang tanah, sangrai, buang kulitnya
-          1/2 sdm Kecap manis
-          200 ml Air

Bahan :

-          100 gr Kol, iris tipis
-          100 gr Bayam, buang akarnya
-          80 gr Kacang panjang, potong 2 cm
-          75 gr Toge

Pelengkap :

-          1 buah Lontong, iris agak tebal
-          1 buah Timun, iris tipis
-          1 buah Tomat,iris tipis
-          50 gr Tempe, potong dadu, goreng kering
-          50 gr Tahu, potong dadu, goreng kering
-          1 buah Telur rebus, belah menjadi 2 bagian
-          20 gr Peyek kacang

Cara Membuat :

1.      Saus Kacang : Haluskan semua bahan, kecuali kecap dan air yang ditambahkan setelah semua bahan sudah tercampur rata. Sisihkan
2.      Rebus sayuran satu persatu, dimulai dari kol, toge, bayam dan terakhir kacang panjang. Tiriskan
3.      Campurkan sayuran dengan saus kacang hingga rata. Lalu ambil wadah dan tata di atas piring
4.      Sajikan dengan lontong, timun, tomat, tempe, tahu, telur dan peyek kacang.

·         Rasa : Perpaduan sayuran dan saus kacangnya sangat gurih
·         Tekstur : Padat dan kental dari sausnya
·         Warna : Putih dan hijau dari sayurannya, cokelat gelap dari saus kacangnya
·         Sejarah :

          Pada dasarnya tak ada yang tahu pasti mengenai asal-mausal makanan ini. Bahkan nama gado-gado sendiri tak diketahui dari bahasa apa. Kata gado-gado juga tak ditemukan di kamus Bahasa Indonesia maupun Betawi. 

        Namun beberapa memperkirakan, nama gado-gado berasal dari kata digado yang merupakan istilah makanan yang tak dimakan bersama nasi. Contohnya seperti makan ayam tanpa nasi, maka istilahnya gado ayam. Asal nama gado-gado tersebut cukup masuk akal, mengingat gado-gado sendiri memang dikonsumsi tanpa nasi. Pasalnya, karbohidrat dari nasi digantikan oleh lontong dalam gado-gado. 

          Beberapa pihak menganggap gado-gado merupakan sajian khas Betawi. Alasannya adalah sekitar 1940-1950an ada lagu yang sangat populer berjudul “Gado-Gado Betawi” yang dipopulerkan oleh Ivo Nilakreshna. 

              Selain lagu, penelusuran sejarah gado-gado juga bisa ditemui dari awal dekade 1980-an dalam sebuah acara hiburan radio. Radio Republik Indonesia atau RRI saat itu memiliki acara yang menghadirkan celetukan-celetukan dari Bang Mamad, seorang tukang sado (delman) dan Mpok Atik, seorang tukang gado-gado. Mereka berdialog dengan mengunakan Bahasa Betawi medok. Dari acara inilah, gado-gado diyakini sebagai makanan khas Betawi. 

          Versi lain menyebutkan, gado-gado merupakan peranakan Tionghoa dari pecel Jawa yang sangat disukai oleh Belanda saat itu. Dari berbagai penalaran tersebut, disimpulkan bahwa gado-gado telah lahir sejak awal abad 20-an dan Jakarta adalah tempat kelahirannya. 

      3.      Rawon 


Bumbu Halus :

-          5 butir Bawang merah
-          3 siung Bawang putih
-          4 buah Cabe merah
-          2 butir Kemiri
-          1 sdt Ketumbar
-          4 buah Kluwek tua, kukus dan ambil isinya
-          2 cm Jahe
-          2 cm Kunyit
-          1 sdt Terasi matang
-          2 sdt Garam
-          2 tangkai Daun bawang, potong-potong

            Bahan :

-          600 gr Daging sapi agak berlemak
-          2 liter Air
-          2 lembar Daun salam
-          3 batang Serai, memarkan
-          3 cm Lengkuas, memarkan
-          5 lembar Daun jeruk
-          3 sdm Minyak untuk menumis

Pelengkap :

-          Kerupuk udang
-          100 gr kecambah
-          2 butir Telur asin rebus
-          Sambal

Cara Membuat :

1.      Masak daging bersama daun salam, serai, lengkuas, dan daun jeruk sampai empuk dan matang
2.      Angkat daging, lalu potong kecil-kecil. Kemudian saring rebusan, didihkan lagi bersama irisan daging
3.      Panaskan minyak, tumis bumbu halus bersama irisan daun bawang sampai harum dan matang. Angkat dan masukkan ke dalam kaldu daging. Masak dengan api kecil sampai mendidih kembali
4.      Tuang rawon ke dalam mangkuk, taburkan kecambah di atasnya. Sajikan bersama kerupuk, telur asin dan sambal

·         Rasa : Kluwaknya sangat terasa dan gurih
·         Tekstur : Cair dan agak berminyak
·         Warna : Hitam pekat
·         Sejarah :

            Rawon adalah masakan Indonesia berupa sup daging berkuah hitam sebagai campuran bumbu khas yang mengandung kluwek. Meskipun dikenal sebagai masakan khas Jawa Timur, dikenal pula oleh masyarakat Jawa Tengah sebelah timur (daerah Surakarta). 

          Mengenai sejarah rawon ini belum jelas asal-usulnya. Tapi banyak yang berspekulasi bahwa rawon merupakan makanan raja-raja pada zaman dulu yang bermula dari makanan rakyat jelata. 

            Rawon sendiri kini menjelma menjadi makanan yang banyak disukai oleh masyarakat. Bahkan rawon kini sudah terkenal hingga mancanegara, di luar negeri rawon disebut sebagai black soup. 


Komentar

Postingan Populer