Local Food #2
1. Sup Konro
Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan burasa dan ketupatyang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar. Rasa pedas dan berbumbu ini dibuat dari campuran rempah-rempah, seperti ketumbar, keluwak, pala, kunyit, kencur, kayu manis, asam, daun lemon, cengkih, dan daun salam.
Sup Konro merupakan hidangan wajib warga saat ada hajatan, baik pernikahan, dan khitanan, atau pesta adat. Dimana ada ritual, warga memotong kerbau yang kemudian mengambil bagian tulangnya lalu dimasak dengan bumbu yang sederhana atau biasa disebut dengan pallu konro atau pallu buku (buku = tulang). Proses pembuatan kuah pallu konro yang khas terletak pada kacang merah (campe’) yang dimasak hingga lunak lalu dihaluskan kemudian dicampurkan ke dalam kuah. Bahan inilah yang membuat kuah pallu konro menjadi agak kental dan khas. Selain campe’, penambahan ketumbar memperkuat rasa dan keluak yang bertujuan memberikan warna pada kuah pallu konro yang diadopsi dari bumbu masakan pallu kaloa’. Bedanya, pada pallu kaloa’ tidak menggunakan kayu manis, cengkeh, dan adas. Proses memasak konro dilakukan dengan cermat. Pertama air di didihkan, lalu tulang konro dimasukkan hingga mendidih kembali kemudian air ini dibuang seluruhnya. Sementara itu, di panci yang lain telah dididihkan pula air dan inilah yang akan digunakan untuk seterusnya memasak tulang konro bersama dengan bumbu-bumbunya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan tulang dari sisa-sisa kotoran pada saat pemotongan, menghilangkan lemak, dan menghilangkan bau amis.
Daging
sapi popular di Makassar awal tahun 90-an. Dulunya, masyarakat Makassar lebih
mengenal daging kerbau dalam membuat makanan berkuah yang berbahan dasar daging
seperti coto dan pallubasa. Namun, dengan populasi kerbau yang sulit,
menyebabkan harganya lebih mahal, sehingga pedagang beralih ke daging sapi yang
populasinya lebih banyak, karena mudah didapatkan dengan harga yang murah.
Bahan-bahan :
-
1,5 liter Air
Bumbu Halus :
Pelengkap :
Cara Membuat :
1. Dalam panci, rebus iga sapi bersama air.
Buang kotoran dan minyak yang mengapung.
2. Matikan
api setelah daging empuk. Pisahkan iga sapi dengan air rebusannya (kaldu) lalu
sisihkan.
3. Tumis
bumbu halus bersama bahan-bahan lainnya hingga wangi dan tidak langu.
4. Tuang
air rebusan (kaldu) iga dalam tumisan bumbu. Aduk rata.
5. Masukkan
iga sapi, gula merah, kaldu bubuk, dan garam. Masak sampai bumbu meresap dan
kuah agak mengental. Koreksi rasanya lalu angkat.
6. Sajikan
dengan taburan bawang goreng dan irisan daun bawang.
2.
Cucuru
Bayao
Cucuru bayao
ialah salah satu kue dari Bugis-Makassar, lebih tepatnya adalah khas Pangkep. Kue
ini mempunyai rasa yang amat manis dan selalu disajikan dalam pesta pernikahan.
Dalam sebuah bosara, baki berkaki tinggi berisikan kue, cucuru bayao disajikan
bersama barongko, taloba, biji nangka, kue pelita, dan sikaporo.
Dalam
bahasa Makassar, ‘cucuru’ berarti kue, sedangkan ‘bayao’artinya telur. Memang kue
ini berbahan dasar telur, gula pasir dan kenari. Bentuknya bulat pipih dan
berwarna kuning tua. Teksturnya lembut dengan rasa manis juga gurih khas aroma
telur. Cita rasa manis yang kental pada kue-kue yang disajikan di pesta
pernikahan Bugis-Makassar merupakan symbol harapan akan manisnya kehidupan yang
akan diarungi oleh kedua mempelai. Mitos lain, anak gadis yang mencicipi kue
tradisional ini di upacara pernikahan dipercaya jodohnya akan segera tiba.
Karena
menggunakan banyak sekali telur, kue ini menjadi berwarna keemasan. Warna tersebut
melambangkan kemuliaan, kemegahan, sera keagungan yang bermakna baik. Tak hanya sarat makna, penyajian
cucuru bayao juga unik. Setelah matang, kue yang tampilannya mirip talam ini
harus direndam dulu dengan air gula hingga terserap habis. Barulah kue siap
dinikmati.
Bahan-bahan :
Air Gula :
Cara Membuat :
1. Panaskan panci kukusan/dandang dan
jangan lupa untuk bungkus tutupnya dengan kain lap bersih. Siapkan cetakan dan
olesi permukaannya tipis-tipis dengan minyak. Sisihkan.
2.
Dalam wadah, pecahkan telur dan mikser hingga
mengembang.
3.
Masukkan kacang kenari yang sudah dihaluskan.
Aduk hingga tercampur rata.
4.
Tuang adonan ke dalam cetakan tapi jangan
terlalu penuh. Kira-kira ¾ penuh dari tinggi cetakan.
5.
Kukus kue selama 15-20 menit hingga matang.
Matikan api dan buka tutup panci. Biarkan kue dingin.
6.
Air Gula : Dalam panci, campurkan gula dan
air. Aduk rata lalu masak hingga mendidih dan berwarna kekuningan. Matikan api.
7. Keluarkan
kue dari cetakan lalu masukkan/rendam dalam air gula. Biarkan hingga air gula
meresap. Siap disajikan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar